TEMPO.CO, Jakarta - Seorang warga di sekitar Kampung Bali menyebut anggota Brimob menangkap dan memukuli banyak warga yang tidak terlibat dalam aksi 22 Mei. Warga berinisial I, mengatakan anggota Brimob melakukan penyisiran di kawasan Kampung Bali dan Kebon Kacang, lalu menangkap siapa saja yang mereka temukan.
“Yang saya ketahui di kawasan parkir ada empat orang ditangkap dan di basecamp ojek online satu orang ditangkap,” kata pria berusia 40 tahun itu saat ditemui di Jalan Kampung Bali 17, Sabtu, 25 Mei 2019.
Baca: Ketua RT Sebut Brimob Salah Tangkap Warga di Kampung Bali
Dari informasi yang dihimpun Tempo, empat orang yang ditangkap di lahan Smart Service Parking adalah Marcus, Andre, Lubis dan Jurianto. Sedangkan, seorang lainnya ditangkap di Jalan Kampung Bali 17 adalah Iyo, pengemudi ojek online. Dia ditangkap saat sedang berinstirahat di bedeng yang ada di Jalan Kampung Bali 17. “Iyo ditangkap dan dipukuli sampai wajahnya berdarah-darah," ujarnya.
Selain di Kampung Bali, seorang warga ada yang ditangkap dan digebuki anggota Brimob di Jalan Kebon Kancang 26. Pemuda yang digebuki di Jalan Kebon Kacang 26 bernama Ando. “Ando ikut dibawa,” ujarnya.
Ia menuturkan lokasi penangkapan empat orang di dalam Smart Service Parking dekat Masjid Al Huda beredar viral di media sosial. Di area parkir tersebut, sejumlah anggota Brimob terlihat menggebuki seorang warga pada Kamis pagi, 23 Mei 2019.
Baca: Brimob Brutal Usai Kerusuhan 22 Mei? Ini Kronologis dari Lokasi
Belakang polisi merilis bahwa seorang yang ditangkap bernama Andri Bibir. Dia dituduh sebagai penyuplai batu bagi massa yang ikut berujuk rasa pada 22 Mei 2019.
Nama Andri Bibir dikenal I, sebagai Andre. Hal itu ia lihat dari foto Andre yang dimuat di media. “Andre memang sering nongkrong di depan tempat parkir itu. Tapi tidak sesering Markus," kata dia.
Selain itu, dia meyakini bahwa pria yang dipukul anggota Brimob yang videonya viral tersebut bukan Andre, melainkan Markus. “Saya yakin itu Markus, bukan Andre,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua RT 02 RW 09 Kelurahan Kampung Bali, Kecamatan Tanah Abang, Winda Devianti, menilai anggota Brimob salah menangkap warga saat menyisir wilayahnya untuk mencari massa yang membuat kerusuhan 22 Mei. Sejumlah pemuda ditangkap saat anggota Brimob menyisir Kampung Bali pada Kamis pagi, 23 Mei lalu. “Satu orang warga kami ditangkap, dan beberapa orang luar juga ikut ditangkap," kata dia.
Winda menuturkan warganya yang ditangkap adalah Iyo, tukang ojek yang sedang beristirahat di gubuk di Jalan Kampung Bali 17. Ia menyaksikan anggota Brimob membawa Iyo yang wajahnya sudah berlumuran darah dengan cara dicekik.
Saat itu, Winda telah menjelaskan bahwa yang ditangkap adalah warganya yang tidak mengikuti aksi 22 Mei hingga menyebabkan kerusuhan. Selain itu, ketua RW 09 juga sudah menjelaskan bahwa anggota Brimob banyak membawa warga yang tidak ikut dalam aksi massa tersebut.
Terkait dengan kekerasan yang diduga dilakukan anggota Brimob, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan Divisi Profesi dan Pengamanan akan melakukan pemeriksaan sidang disiplin. "Kalau misalnya terbukti maka akan ditindak seusia prosedur yang ada di Propam. bisa tindakan disiplin, bisa kode etik profesi maupun bisa pelanggaran pidana lainnya," kata dia.